KEMENTAN
DORONG PENGGUNAAN BENIH JAGUNG HIBRIDA
Jumat, 6 Desember 2013 17:43 WIB
Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Pertanian mengakui
penggunaan benih jagung hibrida kedepan perlu ditingkatkan sebagai upaya
peningkatan produktivitas komoditas pangan.
Menteri Pertanian Suswono di Jakarta Jumat menyatakan, upaya peningkatan produksi jagung saat ini terkendala keterbatasan areal pertanian yang semakin menurun akibat alih fungsi lahan.
Menteri Pertanian Suswono di Jakarta Jumat menyatakan, upaya peningkatan produksi jagung saat ini terkendala keterbatasan areal pertanian yang semakin menurun akibat alih fungsi lahan.
"Dengan benih hibrida akan terjadi peningkatan
produkvitas tanaman. Potensi kenaikan mencapai 4-5 ton per hektar,
"katanya. Menurut Mentan, saat
ini produksi jagung secara nasional mencapai 19-20 juta ton yang mana untuk
tahun depan diharapkan mampu melebihi angka tersebut.
Suswono menyatakan, jika selama ini petani hanya mampu memanen 3 ton jagung, dengan benih jagung hibrida dapat dihasilkan 6-7 ton jagung.
Suswono menyatakan, jika selama ini petani hanya mampu memanen 3 ton jagung, dengan benih jagung hibrida dapat dihasilkan 6-7 ton jagung.
"Apabila sektor jagung menjadi perhatian serius maka
Indonesia tidak perlu lagi mengimpor pakan dari jagung,"katanya.
Sehari sebelumnya (5/12) Mentan Suswono turut mendampingi
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melakukan panen jagung dan penanaman jagung
di Desa Montok, Kecamatan Larangan, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur. Pada kesempatan itu Suswono mengimbau petani jagung di
tanah air tidak perlu khawatir merugi dalam mengembangkan produksi jagung
karena prospek pasarnya lebih terbuka.
Selain itu, dari aspek kepastian usaha lebih terjamin dengan disahkannya Undang-Undang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani. Menteri menyatakan, pihaknya juga mendorong agar jagung menjadi bagian konsumsi utama di masyarakat jika stok beras berkurang. "Oleh sebab itu, sejak dini anak-anak perlu diperkenalkan untuk mengkonsumsi jagung dan tidak tergantung dengan beras," katanya. Terkait peran pemerintah daerah, menurut mentan, mereka harus melindungi petani terutama saat harga komoditas pangan jatuh. Menurut dia, pemda dapat mengalokasikan anggaran untuk melakukan pembelian hasil panen petani saat harga jatuh, sesuai dengan harga pembelian pemerintah (HPP). "Uang yang dikeluarkan pemda ini tidak akan hilang hanya untuk mendongkrak harga di tingkat petani," katanya. Sementara untuk menghadapi pasar bebas ASEAN 2015, Suswono menyatakan, pemerintah akan terus memberikan pelatihan kepada petani agar secara kuantitas dan kualitas dapat bersaing dengan produk dari negara lain dan produk petani diterima pasar.
Selain itu, dari aspek kepastian usaha lebih terjamin dengan disahkannya Undang-Undang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani. Menteri menyatakan, pihaknya juga mendorong agar jagung menjadi bagian konsumsi utama di masyarakat jika stok beras berkurang. "Oleh sebab itu, sejak dini anak-anak perlu diperkenalkan untuk mengkonsumsi jagung dan tidak tergantung dengan beras," katanya. Terkait peran pemerintah daerah, menurut mentan, mereka harus melindungi petani terutama saat harga komoditas pangan jatuh. Menurut dia, pemda dapat mengalokasikan anggaran untuk melakukan pembelian hasil panen petani saat harga jatuh, sesuai dengan harga pembelian pemerintah (HPP). "Uang yang dikeluarkan pemda ini tidak akan hilang hanya untuk mendongkrak harga di tingkat petani," katanya. Sementara untuk menghadapi pasar bebas ASEAN 2015, Suswono menyatakan, pemerintah akan terus memberikan pelatihan kepada petani agar secara kuantitas dan kualitas dapat bersaing dengan produk dari negara lain dan produk petani diterima pasar.
ANALISIS : Dari kasus
diatas, jagung hibrida ini memang keuntungannya besar bagi petani jagung, karna
dengan menggunakan benih jagung Hibrida ini petani tidak perlu lagi was-was
terhadap gagalnya penen atau penurunan produksi. Dan mungkin lahannya juga bisa
diperluas agar makin banyak produksi jagung yang dihasilkan. Tapi sekarang
banyak tanah-tanah yang kosong ataupun
tanah yang dibeli untuk membangun gedung-gedung.
Dampak positifnya, bisa meningkatkan produksi jagung dan
tidak perlu lagi mengimpor pakan dari jagung.
Namun, jika bisa meningkatkan produksi jagung, kenapa tidak
meningkatkan produksi beras juga. Karna beras adalah pokok dan jagung hanya
pengganti beras.
0 komentar:
Posting Komentar