Dengan berjalannya waktu, tentu perubahan Jaman pun berbeda. Dulu jelas berbeda dengan Jaman sekarang yang modern dan serba canggih.
Jaman dulu banyak hal yang tidak dibolehkan dan bahkan menjadi hal yang paling ditakuti. Seperti konon katanya tidak dibolehkan duduk dipintu, nantinya akan gagal nikah.
Tiduran sambil mengangkat kaki kedinding, akan menyababkan tumit kaki menjadi pecah-pecah.
Tengkurep sambil mengangkat kaki menyababkan orang tua cepat meninggal.
Makan sambil tiduran mengakibatkan pasangan kita nanti akan males untuk bekerja.
Menunjuk kuburan dengan telunjuk, akan menyababkan telunjuknya buntung.
Masih banyak lagi contoh-contoh lain. Mungkin dijaman sekarang larangan-larangan itu sudah tidak masuk akal lagi, dan mungkin banyak orang-orang tidak memperdulikannya.
Larangan-larangan Orang Jaman Dulu
Diposting oleh
Stevie Aristya
on Jumat, 11 Mei 2012
/
Comments: (0)
Makanan yang Berbahaya
Diposting oleh
Stevie Aristya
on Senin, 07 Mei 2012
/
Comments: (0)
Di jaman yang modern, yang serba canggih ini, tentu lebih
gampang bagi siapapun mendapatkan apa yang mereka inginkan, sekalipun tidak
sedikit dari mereka yang sulit mendapatkannya.
Namun, dari keberhasilan yang mereka dapatkan atau dari usaha
yang mereka buat tidak murni hasil kejujuran, banyak kecurangan-kecurangan yang
mereka lakukan. Contohnya jajanan-jajanan seperti kue onde yang mungkin sering kita
temui di pinggir-pinggir jalan, mungkin dari beberapa pedagang ada yang masih
jujur dan ada yang curang, kue onde yang digoreng dengan minyak dicampur lilin
supaya kue onde menjadi renyah. Sosis yang memakai pewarna tekstil dan borak.
Lalu chicken yang mungkin lebih banyak digemari, chicken yang digoreng bersama
plastik-plastik bekas yang dipanaskan dengan minyak goreng agar chicken
tersebut tetap kering dan renyah meskipun sudah lewat 1hari.
Dari hal-hal yang kecil seperti itu, kebanyakan orang
menyepelekannya demi mendapatkan untung, yang ada di otak-otak orang yang tidak
bertanggungjawab hanyalah uang, bukan keselamatan. Jadi jangan aneh dengan
banyaknya orang-orang yang jatuh sakit dengan berbagai macam penyakit.
SISTEM EKONOMI
Diposting oleh
Stevie Aristya
on Minggu, 06 Mei 2012
/
Comments: (2)
Sistem ekonomi adalah suatu sistem yang mengatur tentang kehidupan ekonomi, guna mencapai suatu tujuan yang diinginkan. Setiap Negara mempunyai cara yang berbeda-beda dalam mengatur kehidupan ekonominya, hal ini tergantung kepada filsafat dan ideologi yang dianutnya.Elemen dari suatu Sistem Ekonomi mencakup beberapa hal, yaitu :
Macam-macam Sistem EkonomiBerdasarkan yang mengatur kepemilikan aset :- Sistem Ekonomi Liberalisme atau Kapitalisme, yaitu sistem ekonomi yang memberikan kebebasan penuh kepada setiap individu untuk bersaing mengejar keuntungan yang sebesar-besarnya.Ciri sistem ekonomi liberal :
- Sistem Ekonomi Campuran, yaitu suatu sistem ekonomi gabungan antara sistem ekonomi liberalisme dengan sosialisme. Dalam sistem ini yang berperan ada dua sektor, yaitu sektor negara dan sektor swasta. Banyak dijumpai dinegara-negara yang sedang berkembang.Ciri sistem ekonomi campuran :
http://id.shvoong.com/social-sciences/economics/2174737-pengertian-sistem-perekonomian-atau-sistem/#ixzz1u3WRlab0 http://dhiasitsme.wordpress.com/2011/03/04/sistem-ekonomi-pengertianciri-ciri-juga-keunggulan-kelemahannya/
- Unit-unit ekonomi, seperti : Rumah Tangga, Perusahaan, Serikat Buruh, Instansi Pemerintah dan Lembaga-lembaga lain yang berkaitan dengan kegiatan ekonomi
- Pelaku-pelaku ekonomi, seperti : Konsumen, Produsen, Buruh, Investor dan Pejabat-pejabat yang terkait
- Lingkungan SDA dan SDM, SDK (Sumber Daya Kapital), SDT (Sumber Daya Teknologi)
- Sarana pendorong untuk melakukan produksi
- Cara atau metode untuk mengorganisasi kegiatan individu
- Menciptakan mekanisme tertentu agar distribusi barang dan jasa terlaksana dengan baik
Macam-macam Sistem EkonomiBerdasarkan yang mengatur kepemilikan aset :- Sistem Ekonomi Liberalisme atau Kapitalisme, yaitu sistem ekonomi yang memberikan kebebasan penuh kepada setiap individu untuk bersaing mengejar keuntungan yang sebesar-besarnya.Ciri sistem ekonomi liberal :
- Setiap individu bebas memiliki faktor-faktor produksi
- Setiap individu bebas memilih pekerjaan
- Setiap individu bebas mengadakan perjanjian-perjanjian
- Pemerintah secara tidak langsung mengatur kehidupan ekonomi
- Pengakuan hak-hak pribadi
- pemilikan alat-alat produksi ditangan individu
- Individu bebas memilih pekerjaan yang dipandang baik bagi dirinya
- Perekonomian diatur oleh mekanisme pasar
- Pasar berfungsi memberikan "signal" kepada produsen dan konsumen dalam bentuk harga
- Campur tangan pemerintah diusahakan sekecil mungkin
- Motif yang menggerakan perekonomian mancari laba
- Lebih efisien dalam memanfaatkan sumber daya dan distribusi barang-barang
- Kreatifitas masyarakat menjadi tinggi karena adanya kebebasan melakukan segala hal
- Pengawasan politik dan sosial minimal karena tenaga, waktu dan biaya yang diperlukan lebih kecil
- Tidak ada persaingan sempurna
- Sistem harga gagal mengalokasikan sumber secara efisien, karena adanya faktor eksternalitas (tidak memperhitungkan yang menekan upah buruh, dll)
- Tidak adanya kebebasan bagi individu dalam berusaha
- Perekonomian dikuasai dan diatur oleh pemerintah
- Hak milik perorangan atas modal dan alat-alat produksi tidak diakui
- Lebih mengutamakan kebersamaan
- Sifat manusia ditentukan oleh pola produksi
- Disediakan kebutuhan pokok oleh pemerintah
- Kegiatan ekonomi didasarkan perencanaan negara
- Produksi dikelola oleh negara
- Sulit malakukan transaksi
- Membatasi kebebasan
- mengabaikan pendidikan normal
- Sistem Ekonomi Campuran, yaitu suatu sistem ekonomi gabungan antara sistem ekonomi liberalisme dengan sosialisme. Dalam sistem ini yang berperan ada dua sektor, yaitu sektor negara dan sektor swasta. Banyak dijumpai dinegara-negara yang sedang berkembang.Ciri sistem ekonomi campuran :
- Pemerintah aktif dalam kegiatan ekonomi
- Hak milik swasta atas alat-alat produksi diakui
- Barang modal dan sumber daya yang vital dikuasai oleh pemerintah
- Kebebasan berusaha
- Hak individu berdasarkan sumber produksi walaupun ada batas
- Lebih mementingkan umum dari pada pribadi
- Beban pemerintah berat dari pada beban swasta
- Pihak swasta kurang memaksimalkan keuntungan
- Teknik produksi dipelajari secara turun temurun dan bersifat sederhana
- Hanya sedikit menggunakan modal
- Pertukaran dilakukan dengan sistem barter (barang dengan barang)
- Belum mengenal pembagian kerja
- Masih terikat tradisi
- Tanah sebagai tumpuan kegiatan produksi dan sumber kemakmuran
- Hubungan antar individu sangat erat
- Masyarakat merasa sangat aman, karena tidak ada beban berat yang harus dipikul
- Tidak individualistis
- Teknologi yang digunakan masih sangat sederhana, sehingga produktivitas rendah
- Mutu barang hasil produksi masih rendah
- Setiap orang bebas memiliki barang termasuk barang modal
- Setiap orang bebas menggunakan barang dan jasa yang dimilikinya
- Aktivitas ekonomi ditujukan untuk memperoleh laba
- Semua aktivitas ekonomi dilaksanakan oleh masyarakat (swasta)
- Pemerintah tidak melakukan intervensi dalam pasar
- Persaingan dilakukan secara bebas
- Peranan modal sangat vital
- Menumbuhkan inisiatif dan kreasi masyarakat dalam mengatur kegiatan ekonomi
- Setiap individu bebas memiliki sumber-sumber produksi
- Munculnya persaingan untuk maju
- Barang dihasilkan bermutu tinggi
- Efisiensi dan efektivitas tinggi karena setiap tindakan ekonomi didasarkan atas motif mencari laba
- Sulit melakukan pemerataan pendapatan
- Cenderung terjadi eksploitasi kaum buruh oleh para pemilik modal
- Munculnya monopoli yang dapat merugikan masyarakat
- Sering terjadi gejolak dalam perekonomian
- Semua alat dan sumber-sumber daya dikuasai pemerintah
- Hak milik perseorangan tidak diakui
- Tidak ada individu atau kelompok yang dapat berusaha dengan bebas dalam kegiatan perekonomian
- Kebijakan perekonomian diatur sepenuhnya oleh pemerintah
- Pemerintah lebih mudah mengendalikan inflasi, pengangguran dan masalah ekonomi lainnya
- Pasar barang dalam negeri berjalan lancar
- Pemerintah dapat turut campur dalam hal pembentukan harga
- Relatif mudah melakukan distribusi pendapatan
- Jarang terjadi krisis ekonomi
- Mematikan inisiatif individu untuk maju
- Sering terjadi monopoli yang merugikan masyarakat
- Masyarakat tidak memiliki kebebasan dalam memilih sumber daya
http://id.shvoong.com/social-sciences/economics/2174737-pengertian-sistem-perekonomian-atau-sistem/#ixzz1u3WRlab0
EKSPOR DAN IMPOR KARET DI INDONESIA
Diposting oleh
Stevie Aristya
/
Comments: (0)
PENDAHULUAN
Jaman sekarang adalah jaman modern,
banyak peralatan-peralatan yang menggunakan bahan yang sifatnya elastis tidak
mudah pecah saat jatuh. Semakin meningkatnya kebutuhan tersebut, kebutuhan
karet juga meningkat dengan sendirinya sesuai dengan kebutuhan manusia.
Karet adalah polimer hidrokarbon
yang terbentuk dari emulsi kesusuan (dikenal sebagai latex) yang diperoleh dari
getah beberapa jenis tumbuhan pohon karet tetapi dapat juga diproduksi secara
sintetis. Sumber utama barang dagang dari latex yang digunakan untuk
menciptakan karet adalah pohon karet Hevea brasiliensis (Euphorbiaceae). Ini
dilakukan dengan cara melukai kulit
pohon sehingga pohon akan memberikan respon yang menghasilkan lebih banyak latex
lagi.
Lebih dari setengah produksi karet
yang digunakan sekarang ini adalah sintetik, tetapi beberapa juta ton karet
alami masih tetap diproduksi setiap tahun, dan masih merupakan bahan penting
bagi beberapa industry.
1. NEGARA TUJUAN EKSPOR KARET INDONESIA
Dengan meningkatnya kebutuhan akan karet alam dari
Negara-negara industry, ini mempengaruhi ekspor karet Indonesia ke
Negara-negara lainnya.
Peningkatan juga terjadi karena adanya pengalihan karet
sistetik akibat naiknya harga minyak dunia.
2.
NEGARA PENGIMPOR KARET INDONESIA
Walau Indonesia termasuk Negara pengekspor karet mentah yang
banyak di minati Negara-negara industry, dikarenakan mulai banyaknya industry
yang mengolah karet sintetis di Indonesia maka secara tidak langsung Indonesia
lebih banyak melakukan impor karet-karet sintetis.
KESIMPULAN
Indonesia merupakan penghasil karet sekaligus sebagai salah
satu basis manufaktur karet dunia. Tersedianya lahan yang luas memberikan
peluang untuk menghasilkan karet alami yang lebih besar lagi dengan menambah
areal perkebunan karet.
Meskipun pasar karet sintetik lebih di nikmati, namun
produksi karet alam masih cukup besar, salah satu kelebihan dari karet alam
adalah kestabilan harganya.
Pada tahun 2004 jepang yang paling banyak mengimpor karet ke
Indonesia, sementara untuk ekspornya Indonesia lebih banyak mengekspor kenegara
Amerika Serikat.
Pada tahun 2005 perdagangan karet Indonesia mengalami
surplus sebesar US$ 2,9 juta, dimana nilai ekspor lebih besar disbanding nilai
impor. P[otensi surplus ini masih bisa naik lagi mengingat kebutuhan karet
dunia yang terus meningkat.
DAFTAR PUSTAKA